Mungkin Beberapa orang Mungkin Belum mengetahui, siapa itu Michael Jordan? tapi bagi para pecinta Bola Basket pasti tahu betul sosok Michael Jordan.
Michael Jordan dianggap sebagai salah satu pemain basket terbaik yang pernah ada didunia, dengan koleksi enam gelar juara dan lima kali berhasil meraih lima gelar MVP regular. Michael akhirnya pensiun dari NBA pada tahun 2003 setelah sempat bermain bagi Washington Wizards. Saat ini ia tercatat sebagai pemilik dari tim NBA, Charlotte Hornets.
Meski sudah pensiun dari olahraga yang membesarkan namanya, namun dirinya seolah tak tergantikan. Nama Michael Jordan masih menjadi pengaruh besar didunia basket. Sampai sekarang, nama Michael Jordan masih terkenal dan bahkan melegenda. Kalian para pecinta Bola Basket pasti tahu dengan julukannya ‘Air Jordan’. Julukan ini diberikan usai Jordan menjuarai kontes slam dunk pada NBA All Stars 1987. Saat itu, Jordan mampu melompat jauh dan melayang di udara selama beberapa detik.
1.Masa Kecil MJ
Memiliki Nama Asli Michael Jeffrey Jordan, Lahir di daerah kumuh Brooklyn, New York, 17 Februari 1963. Ia lahir dari keluarga yang serba kekurangan dengan 4 Bersaudara dengan Upah ayahnya yang tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Terlahir dari Keluarga berkulit hitam membuat hidup jordan kecil penuh dengan deskriminasi
2.Tantangan Menjual Kaos Bekas
Saat Jordan berusia 13 tahum ayahnya memberikan pakaian bekas kepadanya dan menyuruh Jordan untuk menjualnya seharga 2 dollar padahal menurut Jordan pakaian tersebut layaknya dijual dengan harga 1 dollar. Dengan niat untuk membantu orang tuanya, Jordan lantas mengiyakan perintah ayahnya tersebut.
Jordan lantas mencuci pakaian tersebut hingga bersih. Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia meratakan pakaian dengan sikat di atas papan datar, kemudian dijemur sampai kering. Keesokan harinya, ia menjual pakaian tersebut di stasiun bawah tanah yang ramai. Menjajakan pakaian tersebut hingga lebih dari 6 jam, akhirnya perjuangan Jordan membuahkan hasil. Pakaian tersebut akhirnya terjual dengan harga 2 dollar. Setelah itu, setiap hari ia mencari pakaian bekas, lalu dirapikan kembali dan dijualnya di keramaian dengan harga 2 dollar.
Beberapa hari kemudian, sang ayah kembali menyuruhnya untuk menjual sepotong pakaian bekas namun kali ini dengan harga 20 dollar. Sempat ragu bisa menjualnya dengan harga yang cukup mahal untuk ukuran pakaian bekas yang biasanya dijual 2 dollar, akhirnya Jordan mengiyakan kembali suruhan ayahnya tersebut setelah sang ayah memberikannya sebuah motivasi.
Mengingat dirinya harus menjual baju tersebut dengan harga 20 dollar, akhirnya Jordan mendapatkan satu ide, ia meminta bantuan sepupunya yang belajar melukis untuk menggambarkan Donal Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu. Lalu ia berusaha menjualnya di sebuah sekolah anak orang kaya.
Tak lama kemudian, seorang pengurus rumah tangga yang sedang menjemput anak majikannya, membeli pakaian itu untuk tuan kecilnya. Tuan kecil itu yang berusia 10 tahun sangat menyukai pakaian itu, sehingga ia memberikan tip 5 dolar. Tentu saja 25 dollar adalah jumlah yang besar bagi Jordan, setara dengan satu bulan gaji dari ayahnya.
Sukses menjual pakaian bekas dengan harga 25 dollar, sang ayah kembali menyuruh Jordan untuk menjual sepotong pakaian bekas dengan harga yang jauh lebih mahal yakni 200 dollar. Selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu ia mencoba menjual pakaian tersebut dengan harga yang diminta ayahnya, namun tak membuahkan hasil. Akhirnya tepat 2 bulan kemudian, ia sukses menjual pakaian tersebut dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga awal yakni 1.200 dollar. Kenapa bisa?
Ya, selama 2 bulan memutar otak bagaimana cara menjual pakaian bekas tersebut, akhirnya sebuah jalan terpampang nyata didepannya. Saat itu kebetulan seorang aktris film populer “Charlie Angels”, Farah Fawcett datang ke New York melakukan promo. Dengan otak cerdasnya yang dapat berpikir dengan cepat, akhirnya Jordan nekat menerobos pihak keamanan untuk mencapai sisi Farah Fawcett dan meminta tanda tangan artis tersebut di pakaian bekasnya. Sukses mendapat tanda tangan Farah Fawcett, Jordan pun segera melelang pakaian tersebut. Hingga akhirnya, Jordan mampu menjualnya dengan harga 1.200 dollar pada seorang pengusaha.
Kegigihan Jordan tersebut membuat ayahnya terharu hingga menangis, beliau tidak percaya bahwa anaknya sangat hebat mampu melakukan tantangan darinya. Dari tantangan yang diberikan ayahnya tersebut, ternyata sang ayah mencoba memberikan sebuah pelajaran hidup pada Jordan dimana sang ayah hanya ingin memberitahunya bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai manusia yang hidup? Mungkin kita berkulit lebih gelap dan lebih miskin, tapi apa bedanya? Tergantung bagaimana kita mendayagunakan potensi yang ada dalam diri kita masing-masing.”
Seketika dalam pikiran Jordan seakan ada matahari yang terbit. Sejak saat itu, dalam hal apapun, Michael Jordan merasa bahwa masa depannya indah dan penuh harapan. Dia mengasah potensinya hingga akhirnya dia menjadi salah seorang pemain basket terhebat di dunia ini dan menjadi salah seorang atlet terkaya.
3.Ketertarikannya Kepada Basket
Jordan tumbuh sebagai anak yang suka dengan Olahraga Basket. Dirinya memiliki semangat yang tinggi karena dipicu oleh Kakaknya, Larry. Mereka sering bermain satu lawan satu di halaman belakang, sang kakak Larry selalu mendominasi saat mereka satu lawan satu. Namun semakin bertumbuhnya tinggi badan Jordan, yang terpaut tinggi 5 cm dari sang kakak Larry yang memiliki tinggi 170 cm, hal ini pun dimanfaaatkan jordan untuk mengalahkan kakaknya
4.Bergabung di Klub Basket SMA
Awal karir jordan dimulai saat di SMA.I a tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bergabung dengan tim basket SMA. Tapi semua yang diharapkannya tak berjalan dengan mulus. Pasalnya, walaupun dirinya bermain dengan baik dan membuat banyak orang berdecak kagum, namun karena tinggi badannya yang hanya sekitar 175 cm, ia tidak terpilih sebagai anggota tim basket sekolahnya Karena yang terpilih rata-rata memiliki tinggi badan 183 cm bahkan lebih.
Jordan juga dinilai kurang mahir dalam permainan basketnya. Itu adalah saat-saat yang paling membekas di hati Jordan hingga membuatnya menangis sepanjang hari karena sangat terpukul, kecewa dan malu. Beruntungnya Jordan memiliki ibu yang penuh akan kasih sayang. Dengan mengelus kepala dan punggung Jordan sang Ibu mengatakan kepadanya bahwa hal terbaik yang dapat dilakukan bukanlah meratapi nasib dengan menangis, namun membuktikan kepada pelatih bahwa dirinya layak masuk sebagai bagian dari tim basket sekolahnya.
Jordan terus berlatih dengan giat setiap hari, tidak hanya tekniknya, ia juga melatih fisiknya dengan sangat keras dan disiplin. Dua tahun berikutnya, ia kembali mengikuti seleksi tim sekolahnya dan diterima.
Pada kompetisi SMA tahun 1981 Jordan membuktikan kerja kerasnya. Pada game pertamanya, ia berhasil mencetak 40 angka. Ia juga memiliki statistik yang mengesankan, rata-rata 25 angka per game, dan memenangkan kompetisi SMA di tahun yang sama. Sejak saat itu karier basketnya terus menanjak.
5.Mendapatkan Beasiswa Sebagai Atlet Basket Universitasnya
Saat memasuki universitas, tinggi badan Jordan telah bertambah 10 cm, hal itu membuat Jordan memiliki keberanian untuk bergabung dalam tim basket universitas. Perkembangannya ini juga membuat semua orang tidak bisa lagi mengabaikan talenta Michael. Resmi menjadi mahasiswa di University of North Carolina yang berada di Chapel Hill, ia sukses bergabung dengan tim basket kampusnya tersebut. Kariernya menonjol di mana dia memimpin timnya ke Kejuaraan liga basket Amerika NCAA.
6.Bergabung Dengan Tim Chicago Bulls
Jordan bergabung dengan NBA (National Basketball Association). Pada tahun 1984, ia terpilih menjadi salah satu anggota tim Chicago Bulls, sebuah tim yang hanya memenangkan 28 games pada musim sebelumnya. Jordan bergabung menjadi pemain tetap Chicago Bulls hingga tahun 1998. Selama 14 tahun berkarir dengan Chicago Bulls, Jordan berhasil membuat nama Chicago Bulls menjadi tim besar. Bersama Bulls, ia mengoleksi enam gelar juara dan lima kali berhasil meraih lima gelar MVP regular. Semua itu berhasil di capai bersama Trio Chicago Bulls yaitu Michael Jordan, Scottie Pippen, dan Dennis Rodman. Membentuk "Chicago Bulls Dynasty".
Michael Jordan menerima penghargaan sebagai MVP (Pemain Paling Berharga) yang Pertama dari NBA pada tahun 1988. Sebuah kehormatan yang dia peroleh selama empat kali pada tahun 1991, 1992, 1996 dan 1998. Popularitas Michael juga didorong oleh kemampuannya untuk melakukan slam dunk, dua kali ia menjuarai kontes slam dunk pada tahun 1987 dan 1988. Kemampuan Jordan melakukan dunk dengan melompat dari garis free throw membuatnya mendapat julukan "Air Jordan".
Pada bulan April 2009, Jordan menerima salah satu penghargaan terbesar bola basket dimana ia dilantik sebagai Naismith Memorial Basketball Hall of Fame.
Pada tahun 2016, Michael Jordan diberi penghargaan Presidential Medal of Freedom oleh Barack Obama.
7.Pernah Pensiun Dari NBA Dan Menjadi Pemain Baseball
Pada tahun 1993, pasca kematian sang ayah, Jordan sempat memutuskan untuk pensiun dari laga NBA dan bergabung dengan sebuah tim baseball. Hal ini dikarenakan sang ayah yang pernah bercita-cita melihat Michael berlaga di liga mayor baseball. Hal ini membuat nomor kaosnya-23 yang menjadi nomor punggungnya akhirnya digantung di langit-langit hall of fame sebagai bentuk penghargaan atas prestasinya. Namun karier Jordan dalam dunia baseball cepat berakhir. Pada tahun 1995 ia pun kembali ke NBA dengan team yang sama yaitu Chicago Bulls.
8.Kembalinya MJ ke Lapangan NBA
Jika beberapa orang merasa kurang nyaman saat bertemu dengan halangan dan rintangan, Jordan justru mencarinya, hal ini lah yang menjadi alasan kembalinya Jordan ke laga NBA setelah sebelumnya memutuskan untuk pensiun. Ia kembali ke NBA untuk mencari tantangan baru, Pada Draft NBA 1996 Muncul anak lulusan sma yang langsung masuk ke liga NBA yaitu Kobe Bryant. Kobe bermain dengan sangat bagus dan banyak orang yang menyandingkannya dengan legenda NBA yaitu MJ, karena gaya permainannya yang sangat mirip dengan MJ. Jordan yang mengetahui ini pun sangat antusias untuk menundukkan Kobe, anak SMA yang ingin menggantikannya.
9.Menjadi Milyuner
Nama Місhаеl Јоrdаn yang mendunia membuat produsen sepatu olahraga Nike tertarik dan menawarkan untuk mengeluarkan sebuah seri sepatu dengan nama “Air Jordan” yang terinspirasi dari julukan Michael ketika berada di lapangan basket. Sepatu dengan logo slam dunk khas Michael Jordan ini meledak di pasaran dan menjadi sepatu terlaris di dunia pada era 90-an bahkan masih hingga saat ini. Dari royalti penjualan sepatu ini saja, Michael mendapatkan kurang lebih 60 juta USD setiap tahunnya.
Royalti penjualan sepatu Air Jordan, hingga bermain dalam film “Space Jam” bareng Bugs Bunny membuat namanya tercatat di majalah Forbes pada Juni 2014 sebagai atlet pertama yang medapat gelar milyuner.
Itulah kisah inspiratif Pemain Terbaik Dalam Sejarah NBA "Michael Jordan". Kisah ini mengajarkan kita untuk pantang menyerah, Michael Jordan juga menunjukkan kepada kita bahwa ada sesuatu yang mungkin dapat dilakukan dan dapat dicapai melalui pikiran positif, kerja keras, fokus, dan rasa bersyukur. Tentunya hal itu patut kita contoh untuk mencapai sukses sebenarnya.